AYAH

Monday, September 14, 2020

Review Makanan Khas: MENDOAN

TEMPE MENDOAN MAKANAN KHAS DAERAH BANYUMAS

Sebagaimana tempe yang biasanya dijadikan lauk teman makan nasi, tempe mendoan lebih sering dikonsumsi sebagai makanan ringan teman minum teh atau kopi. Mendoan adalah makanan sejenis gorengan, yang dibuat dari tempe tipis dibalut dengan tepung beras dicampur dengan sedikit tepung terigu (ada juga yang membalutnya dengan tepung terigu lebih banyak dari tepung beras, tergantung selera mau hasil yang lembek atau agak krispi) dan ditambah dengan daun bawang. Sedangkan bumbunya adalah bawang putih, ketumbar, dan garam yang dihaluskan. Rasanya gurih perpaduan bawang putih dan ketumbar yang menyatu. Tidak perlu ditambah bumbu penyedap karena akan merusak rasa khas mendoan.

Mendoan 


Nama mendoan diambil dari teknik memasak dan cara membuat tempenya yang tipis-tipis dibungkus daun pisang. 

Tempe Mendoan Mentah

Cara menggoreng tempe mendoan berbeda dengan cara menggoreng gorengan pada umumnya. Mendoan digoreng dalam minyak panas tidak perlu terlalu lama, cukup setengah matang saja, sehingga aroma daun bawangnya masih segar. Karena dalam bahasa Banyumas, mendoan atau mendo artinya setengah matang atau lemes. Mendoan enak dimakan sewaktu masih panas atau hangat bersama cabe rawit atau kecap manis pedas.

Sekarang, di kota lain selain Banyumas dan sekitarnya, sudah banyak dijual bumbu mendoan lengkap dengan tepungnya. Tempe tipisnya pun sudah banyak diproduksi di luar banyumas. Di Sleman, aku tidak kesulitan lagi mencari tempe tipis untuk membuat mendoan, banyak tersedia di pasar atau warung sayur. Beda dengan di Sidoarjo dulu, disana masih banyak yang belum mengenal mendoan. 

Tepung Mendoan

Tepung mendoan sekarang bisa juga dibeli online di beberapa market place. Bila susah menemukan tempe mendoan di pasar, kita bisa menggunakan tempe biasa, diiris tipis-tipis. Menurutku sih rasanya agak sedikit berbeda ya. Tapi lumayanlah cukup untuk mengobati kangen sama makanan khas daerah kita. 

Nama mendoan masih serumpun dengan keripik tempe. Bila digoreng kering maka mendoan  bisa jadi keripik tempe. Menurut filosofinya: Orang Banyumas bisa diumpakan seperti mendoan yang fleksibel/mudah menyesuaikan diri. Namun, dalam keadaan yang mendesak bisa menjadi kaku seperti keripik tempe, yang bila diajak berselisih ibarat mau diajak remuk bersama. Hehehe bisa aja ya ...

No comments:

Post a Comment

Sejarah Yang Terulang