Friday, October 2, 2020
Monday, September 21, 2020
COVID 19
![]() |
| gejala dan pencegahan COVID 19 |
![]() |
| Salah satu gejala covid adalah mual foto dari Kompas.com |
![]() |
| Gejala baru covid, foto dari Solopos.com |
Sunday, September 20, 2020
RESOLUSI 2021
![]() |
| Resolusi 2021 : BUANG MASALAH! Foto dari Google Image |
Sebelum merancang resolusi tahun 2021 ini, aku harus banyak introspeksi diri. Berapa banyak resolusiku di tahun 2020 yang belum tercapai. Pada akhirnya, aku putuskan untuk membuat resolusi yang sederhana saja dulu, supaya terasa ringan pencapaiannya (walaupun ada yang berat juga sih). Insya Alloh bisa! Yang terpenting harus konsisten melakukannya.
1. Perbaiki ibadah wajib, perbanyak ibadah sunnah dan ikuti kajian di Majelis Taklim. (Ini resolusi wajib setiap tahun)
2. Perbanyak doa untuk kondisi yang sekarang terjadi, semoga segera berakhir. Corona go away.
3. Kurangi makan nasi, berat badanku sudah diatas 65kg. WOW ...
4. Olah Raga rutin lagi.
5. Bisnis minimarket dan kuliner di depan rumah
6. Silaturahmi lebih sering dengan keluarga, tetangga, sahabat dan teman
7. Membuat rencana mingguan untuk rekreasi keluarga
8. Lebih sering mendengarkan curhatan anak-anak dan ngobrol dengan mereka.
BISMILLAH ....
Tuesday, September 15, 2020
UNTUK ANAK-ANAKKU
Sahabat Yang (Sempat) Terlupakan
![]() |
| "Sahabat" foto dari google image |
"Mbak Yusiiiii......." Teriak Rini keras begitu mendengar suara di seberang menjawab panggilan teleponnya
"Halo, halo, siapa ini? siapa? Yanti ya? Yanti?" suara wanita menjawab gugup dan panik sambil menebak suara Rini yang ia sangka telepon dari adiknya, Yanti.
"Aku mbaaak, Rini, lama aku cariin mbak Yusi lho, Alhamdulillah sekarang ketemu"
"Rini siapa? Dimana?" Tanyanya penasaran
"Temenmu kerja dulu, 20 tahun lebih kita lost contact, barusan aku dapat nomer teleponmu dari Mas Dani. Aku sekarang tinggal di Solo, Mbak Yusi dimana?"
"Ya Alloh, Riniiii, Alhamdulillah, aku masih di Semarang. Kamu WA aku ya alamatmu, aku besok main ke rumahmu. Aku mau cerita banyak"
Begitulah awal pertemuan Rini dengan sahabatnya Mbak Yusi. 20 tahun lebih Rini kehilangan jejak sahabatnya itu. Rini hanya sering mendengar cerita tentang kehidupan Mbak Yusi dari teman-temannya.
Ada kabar yang membuat Rini kaget sekaligus sedih, Mbak Yusi bercerai dengan suaminya, Mas Dani yang juga sahabatnya. Kabar miring tentang Mbak Yusi tak jarang didengarnya. Ingin sekali Rini mendengar langsung apa yang sebenarnya terjadi. Beruntung Rini mendapat nomer telpon Mbak Yusi dari mantan suaminya itu.
Rini baru saja bergabung di grup WA yang ternyata Mas Dani juga ikut bergabung disitu. Dengan Mas Dani pun, Rini sudah lama sekali tidak berkomunikasi. Dari situlah Rini mendapatkan nomer telepon Mas Dani.
Malam berikutnya, Mbak Yusi menepati janjinya datang ke rumah Rini. Mereka saling teriak, berpelukan, meluapkan perasaan rindu yang bertahun-tahun terpendam.
"Mbak Yuuuuussss, kangennyaaaa ...."
"Ya Alloh Riniiii.... lama banget ya ngga ketemu"
Orang-orang di sekitar mereka tersenyum geli melihat kehebohan dua sahabat itu
Suami dan anak-anaknya ikut bersama, mereka menginap di rumah Rini. Rini dan suaminya sudah mengenal mbak Yusi dengan baik sejak lama.
Tanpa menunggu lama, Rini dan Mbak Yusi terlihat asik mengobrol. Kaget, sedih bercampur kesal perasaan Rini mendengar cerita Mbak Yusi, ternyata begitu berliku jalan hidupnya. Pandangan orang yang miring tentang dia ternyata banyak yang keliru.
Rini berkata lirih "Apa kata orang tidak usah didengar mbak, yang penting kita melakukan hal yang benar saja, Bismillah"
"Iya Rin, Insya Alloh".
Dengan suaminya yang sekarang, Mbak Yusi mempunyai satu anak, laki-laki yang usianya masih 10 tahun. Rini melihat jelas matanya lebih berbinar, tidak seperti Mbak Yusi yang dulu.
Ketika bersuamikan mas Dani, Rini tahu, banyak sekali masalah yang harus dihadapinya. Mereka dikaruniai 2 anak, keduanya ikut bersama mbak Yusi. Mereka sudah besar-besar, Rini bertemu mereka saat kecil dan sekarang tidak saling mengenal. Mereka juga terlihat bahagia bersama keluarga barunya.
Sampai larut malam mereka ngobrol, seperti tidak ada habisnya. Mbak Yusi yang lebih banyak bercerita. Betapa berat bebannya, kesalahan mas Dani sangat fatal. Berkali-kali salah dan selalu diulangi. Cerita yang Rini dengar sebelumnya berbeda 180 derajat dari kenyataan yang menimpa Mbak Yusi.
"Ada juga ya ternyata laki-laki yang bisa bercerita kemana-mana dengan memutarbalikkan fakta," ucap Rini sambil menghela nafas panjang
"Sudahlah Rin, sekarang bukan jadi urusanku lagi, urus hidup masing-masing saja," Mbak Yusi menutup percakapan malam itu
Mereka pun pergi ke kamar untuk beristirahat. Mata mereka sudah tidak bisa lagi diajak berkompromi.
Rini beranjak tidur dengan hati sangat senang, sahabat yang sempat terlupakan sudah dia temukan.
"Alhamdulillah, terima kasih Ya Alloh... semua terjadi atas kehendakMU" Rini menggumam lirih.
Resensi Film KTP
Monday, September 14, 2020
Review Makanan Khas: MENDOAN
TEMPE MENDOAN MAKANAN KHAS DAERAH BANYUMAS
Sebagaimana tempe yang biasanya dijadikan lauk teman makan nasi, tempe mendoan lebih sering dikonsumsi sebagai makanan ringan teman minum teh atau kopi. Mendoan adalah makanan sejenis gorengan, yang dibuat dari tempe tipis dibalut dengan tepung beras dicampur dengan sedikit tepung terigu (ada juga yang membalutnya dengan tepung terigu lebih banyak dari tepung beras, tergantung selera mau hasil yang lembek atau agak krispi) dan ditambah dengan daun bawang. Sedangkan bumbunya adalah bawang putih, ketumbar, dan garam yang dihaluskan. Rasanya gurih perpaduan bawang putih dan ketumbar yang menyatu. Tidak perlu ditambah bumbu penyedap karena akan merusak rasa khas mendoan.
![]() |
| Mendoan |
Nama mendoan diambil dari teknik memasak dan cara membuat tempenya yang tipis-tipis dibungkus daun pisang.
![]() |
| Tempe Mendoan Mentah |
Cara menggoreng tempe mendoan berbeda dengan cara menggoreng gorengan pada umumnya. Mendoan digoreng dalam minyak panas tidak perlu terlalu lama, cukup setengah matang saja, sehingga aroma daun bawangnya masih segar. Karena dalam bahasa Banyumas, mendoan atau mendo artinya setengah matang atau lemes. Mendoan enak dimakan sewaktu masih panas atau hangat bersama cabe rawit atau kecap manis pedas.
Sekarang, di kota lain selain Banyumas dan sekitarnya, sudah banyak dijual bumbu mendoan lengkap dengan tepungnya. Tempe tipisnya pun sudah banyak diproduksi di luar banyumas. Di Sleman, aku tidak kesulitan lagi mencari tempe tipis untuk membuat mendoan, banyak tersedia di pasar atau warung sayur. Beda dengan di Sidoarjo dulu, disana masih banyak yang belum mengenal mendoan.
![]() |
| Tepung Mendoan |
Tepung mendoan sekarang bisa juga dibeli online di beberapa market place. Bila susah menemukan tempe mendoan di pasar, kita bisa menggunakan tempe biasa, diiris tipis-tipis. Menurutku sih rasanya agak sedikit berbeda ya. Tapi lumayanlah cukup untuk mengobati kangen sama makanan khas daerah kita.
Sunday, September 13, 2020
Membaca Novel "AYAH"
![]() |
| Novel AYAH |
Judul : AYAH
Karya : ANDREA HIRATA
![]() |
| Koleksi Novel karya Andrea Hirata |
Dari 11 karyanya yang sudah terbit, yaitu Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, Maryamah Karpov, Padang Bulan, Cinta di Dalam Gelas, 11 Patriot, Sirkus Pohon, Ayah, Guru Aini dan Orang-orang Biasa, yang paling aku suka adalah karyanya yang berjudul "AYAH". Selain cerita utamanya yang mengisahkan rasa sayang seorang AYAH yang sangat besar kepada anaknya, juga karena alur ceritanya yang non linear, atau tidak sambung menyambung antar bab sehingga membuat pembaca semakin penasaran untuk mengetahui sampai akhir cerita. Di bab pertama menceritakan kisah masa lalu, di bab kedua masa kini, dan seterusnya. Awalnya bingung, tapi dengan gaya bahasa khasnya Andrea Hirata yang selalu menarik, kadang serius, lucu, tegang membuat kita tidak bosan dan ingin cepat-cepat membaca sampai akhir. Jika kita membacanya dari awal, kita seperti sedang bermain tebak-tebakan, namun semakin ke tengah semakin terungkap siapa tokoh yang diceritakan sebenarnya walaupun belum begitu jelas.
Novel ini sangat mendidik sekaligus menghibur. Ada beberapa pelajaran dari seorang Sabari sebagai tokoh utamanya di novel ini, yaitu :
- Kegigihan seorang Sabari memperjuangkan mimpinya untuk mendapatkan Marlena, walaupun sudah berkali-kali ditolak cintanya oleh Marlena. Namun dia tetap menjunjung tinggi adat istiadat.
- Kesempurnaan cinta Sabari kepada anaknya Zorro atau Amiru walaupun Zorro bukan anak kandungnya
- Persahabatan Sabari dengan Ukun dan Tamat yang tulus, hingga Ukun dan Tamat rela merantau untuk mencari Zorro sampai mereka berhasil mempertemukan Sabari dan anaknya setelah 8 tahun berpisah, karena Sabari hampir kehilangan kewarasannya saking merindukan Zorro
Friday, September 11, 2020
JAMU SINOM (editted)
JAMU SINOM
Belajar menulis itu tidak mudah, tapi gampang ... hehehe. Tidak mudah itu jika kita hanya membaca materi dan mendengarkan voice note dari mentor tanpa mempraktikkannya. Namun ternyata gampang jika kita mencoba menuangkan teori ke dalam sebuah karya dengan sungguh-sungguh, walaupun hasilnya masih belepotan, aku yakin suatu saat akan semakin lebih baik, jika kita konsisten terus melakukannya. Tugas dari kak Irai kali ini adalah mengedit naskah tulisan di tugas pertama supaya tulisan jadi lebih enak dibacanya. Nah, sekarang aku mau mencoba mengedit tulisan sendiri yang bertajuk "Kenapa Jamu Sinom?". Mudah-mudahan jadi lebih bagus dibandingkan tulisanku dengan judul yang sama sebelumnya. Aku mau mencoba sedikit mengubah judulnya juga. Bismillah ...
Kok Jamu Sinom? Jamu apa itu? Pasti bingung ya? Kecuali untuk orang-orang Surabaya, Sidoarjo dan sekitarnya, pasti mereka paham. Karena jamu sinom adalah minuman khas disana. Aku pun mengenal jamu itu waktu tinggal di Sidoarjo. Rasanya segar, di badan terasa enak, manfaatnya juga banyak.
Kenapa menulis tentang Jamu Sinom?
![]() |
| Rempah atau empon-empon Jamu Sinom |
![]() |
| Jamu Sinom |
Thursday, September 10, 2020
Kenapa JAMU SINOM?
Kenapa JAMU SINOM?
![]() |
| Rempah2 atau empon2 Jamu Sinom |
Tuesday, September 8, 2020
DZIKIR PAGI PETANG
فَسُبْحانَ اللهِ حينَ تُمْسُونَ وَ حينَ تُصْبِحُونَ
Sunday, September 6, 2020
LEMBUTKAN HATI
![]() |
| Ubud, Gianyar, Bali, Desember 2019 |
Wednesday, September 2, 2020
OBAT SAKIT HATI
ingatkan kami untuk selalu berdzikir
















